Header Ads Widget


 

Johanda Saputra Tantang Kapolres Dumai Ungkap Kebakaran Dugaan Gudang BBM Ilegal

Tangkapan layar video Tiktok kebakaran hebat di Kelurahan Bagan Besar Timur Kecamatan Bukit Kapur, Jumat (25/7/2025) lalu


ANUGRAHRIAU.COM – Kebakaran hebat yang melanda kawasan RT 10, Kelurahan Bagan Besar Timur, Kecamatan Bukit Kapur, Dumai, pada Jumat (25/7/2025), mendapat sorotan tajam dari kalangan praktisi hukum. Diduga kuat lokasi kebakaran merupakan gudang penampungan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ilegal, namun hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian.

Praktisi hukum Johanda Saputra, SH, menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa tersebut. Ia mendesak Kapolres Dumai yang baru, AKBP Angga Herlambang, untuk segera mengungkap fakta di balik insiden yang menimbulkan kobaran api besar dan asap hitam pekat tersebut.

"Kami menantang Kapolres Dumai untuk transparan dan membuka fakta sebenarnya. Sampai hari ini belum ada konferensi pers resmi dari Polres Dumai terkait kejadian itu," kata Johanda saat ditemui pada Minggu (27/7/2025).

Menurutnya, keberadaan gudang penampungan BBM ilegal di wilayah Dumai sudah lama menjadi isu publik. Namun, setiap ada laporan atau pemberitaan, kerap kali dibantah dengan narasi-narasi yang cenderung menutupi realita.

"Seringkali publik disuguhkan informasi yang membingungkan, seolah-olah keberadaan gudang BBM ilegal itu hanya isu. Padahal, fakta lapangan berkata lain. Kali ini kami ingin melihat apakah benar itu bukan gudang BBM," ujarnya menantang.

Pernyataan Johanda merespons beredarnya informasi dari sejumlah media lokal yang menyebut bahwa kobaran api dan asap hitam berasal dari ban bekas, oli, serta drum berisi minyak sisa. Ledakan yang terdengar diklaim berasal dari tabung gas LPG dan bukan dari aktivitas penampungan BBM.

"Kalau itu penjelasan resmi dari pihak kepolisian, harus kita terima. Tapi sejauh ini, hanya bersumber dari narasumber anonim yang enggan disebutkan identitasnya," tegas Johanda sembari tertawa.

Lebih lanjut, Johanda menyampaikan bahwa video yang beredar di media sosial, terutama di platform TikTok, memperlihatkan besarnya api dan pekatnya asap yang membumbung ke langit. Beberapa rumah warga, kendaraan bermotor, hingga mobil tangki dilaporkan turut terbakar.

Menariknya, dalam sejumlah kabar yang berkembang, disebutkan bahwa lokasi yang terbakar itu dimiliki oleh seseorang berinisial GNT, yang diduga merupakan oknum aparat berseragam loreng.

"Kami mendesak agar aparat penegak hukum bertindak tegas dan adil. Jangan sampai hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas. Penegakan hukum tidak boleh seperti jaring laba-laba yang hanya menangkap yang kecil tapi membiarkan yang besar lolos," tutupnya. (tim/red) 



Posting Komentar

0 Komentar